Observasi ke difabel corner, UIN SUKA Yogyakarta.
saya menemukan sesuatu yang tidak biasa yakni sebuah jalur berwarna biru sebagai penanda atau jalur khusus yang disediakan untuk para difabel yang ada di kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Setelah saya
amati ternyata hal serupa juga akan kita temukan di gedung-gedung
lainnya di lingkungan kampus. tanda jalur berwarna biru tersebut
biasanya dipasang di depan atau di pintu utama setiap gedung yang ada.
Dan diberi symbol berwarna putih bahwa jalur itu untuk para difabel.
Sepertinya
seluruh gedung yang ada di kampus sudah dipasangi jalur difabel
tersebut. mulai dari seluruh fakultas yang ada, poliklinik,
perpustakaan, laboratorium terpadu, KOPMA, Convention Hall, Pusat
Bahasa, PKSI, gedung Multipurpose, hingga di gedung rektorat juga saya
temukan sudah terpasag jalur difabel. Sebelumnya di masjid kampus juga
ada jalur untuk difabel di sisi utara masjid dan space khusus untuk
jamaah difabel di bawah tangga menuju lantai dua masjid.
Saya sangat
mengapresiasi dan bangga terhadap kebijakan yang dilakukan kampus untuk
memberikan pelayanan kepada para difabel. Memang jumlah mahasiswa
difabel yang ada di kampus UIN Sunan Kalijaga cukup banyak. Tersebar di
seluruh fakultas yang ada. Oleh karena itu penting adanya bagi pihak
kampus untuk juga memperhatikan kenyamanan dan kemudahan aksesbilitas
bagi para difabel tersebut.
Di kampus UIN
Sunan Kalijaga juga telah berdiri Pusat Studi Layanan Difabel (PSLD). Di
pusat studi itu dikaji dan dikembangkan program-program yang menunjang
dan mendukung para difabel. Mahasiswa normal bisa bergabung disana.
Banyak mahasiswa yang ikut bergabung salah satunya teman saya, Ryan.
Ryan tidak
canggung bergaul dan berteman dengan para difabel. Baginya mereka (para
difabel) sama seperti kita yang normal yang tidak memiliki kekurangan.
Kita sama-sama manusia dan sama-sama berhak diperhatikan dan diberikan
pelayanan yang baik dan memuaskan.
Jika ditanya
kepuasaan para difabel terhadap pelayanan yang ada saya rasa jelas masih
kurang. Saya sebagai mahasiswa biasa bisa merasakan masih banyak hal
yang harus dilakukan untuk para difabel. Namun tetap saya juga sangat
mengapresiasi apa yang dilakukan pihak kampus saat ini. Bagi saya itu
sebuah kemajuan dan keberhasilan yang dilakukan kampus. ditempat lain
masih banyak kampus bahkan instansi pemerintahan yang belum memberikan
pelayanan seperti yang dilakukan UIN Sunan Kalijaga.
Kita berharap
semoga apa yang dilakukan UIN Sunan Kalijaga bagi para mahasiswa difabel
bisa ditiru oleh kampus-kampus lain di seluruh indonesia. Bahkan jika
perlu juga ditiru oleh instansi pemerintahan dan layanan publik lainnya.
Setelah ini
semoga masih tetap berlanjut pelayanan dalam bentuk lainnya yang
diberikan UIN Sunan Kalijaga bagi para mahasiswa difabelnya. Dan untuk
apa yang telah dilakukan saat ini oleh UIN Sunan Kalijaga mari kita
apresiasi dan hargai semua itu.
Mengutip dari laman PSLD, bahwa
untuk para difabel diperlukan uluran kerelawanan dan kerjasama dari
mana pun demi mewujudkan visi kesetaraan dalam akses pendidikan tinggi.
http://media.kompasiana.com/mainstream-media/2012/12/29/uin-suka-peduli-difabel-519817.html
http://wartapustakasiana.blogspot.com/difabel
=D
BalasHapus